Senin, 30 November 2009

Jalan Raya dan Kemakmuran Bangsa

Ada pepatah Cina yang mengatakan “ kalau ingin kaya bangunlah Jalan dahulu” . Rupanya pepatah ini memiliki pesan mendalam kepada pemerintahnya dan apa yang terjadi Cina sekarang bangkit menjadi salah satu raksasa ekonomi yang disegani. Dengan panjang jalan 170.000 km (suarakarya) Pemerintah Cina memiliki program yaitu semua ibu kota kabupaten harus terhubungkan dengan Highway atau jalan bebas hambatan. Sebagai salah satu bangsa dengan memiliki budaya tertua di Dunia Pemerintah Cina sadar bahwa jalan memiliki fungsi yang sangat penting untuk kemajuan bangsa. Kaisar Chi Huang Thien sebagai yang membuat tembok Cina juga telah memciptakan jalan di atas tembok besar Cina yang memiliki panjang 5000 km untuk mempermudah logistik tentara dalam berperang dengan bangsa Mongol.

Bagaimana dengan Indonesia, pada jaman kerajaan dahulu terutama untuk kerajaan besar Majapahit , Sriwijaya konsep pembangunan jalan telah dimulai. Kerajaan Majapahit yang menguasai wilayah yang sekarang menjadi negara Indonesia telah mampu memciptakan jalan untuk memperlancar logistik. Pada masa penjajah Belanda atau yang dalam hal ini VOC salah seorang Gubernur Jendral Dandeles telah membuat jalan yang kita kenal sebagai Groote Post Weg atau Jalan Anyer Panarukan. Jalan ini dibuat dalam jangka waktu tahun 1800 an dan memiliki panjang hampir 1000 km. Fungsi utama jalan ini adalah untuk logistik sehingga lebar jalanya disesuaikan dengan lebar Kereta atau Pedati pada saat itu. Sampai hari ini berjuta -juta orang masih mengunakan jalan ini dan masih merupakan jalur utama ekonomi barang dan jasa di Pulau Jawa.

Apabila kita analisa Cina baru mengenai adanya konsep jalan Bebas hambatan atau High way baru sekitar tahun 1978 Indonesia lebih dahulu mengenai konsep ini dengan dibangunnya jalan tol Jagorawi pada tahun 1976 yang merupakan jalan bebas hambatan pertama di Indonesia. Namun Cina mampu meningkatkan panjang jalan bebas hambatan dari 185 km pada tahun 1978 menjadi sekitar. 19.000Km pada tahun 2002 hal ini melebihi Indonesia yang pada tahun 1978 panjang jalan tol sekitar 60 km menjadi sekitar 616 km pada tahun 2007(bisnis.com)

Dapat dilihat diatas bahwa betapa besarnya peran Pemimpin pada masa itu didalam pembangunan jalan. Kesadaran Pemeritah Cina akan pentingnya jalan yang baik telah mampu membuat Cina menjadi raksasa ekonomi. Indonesia yang pada jaman Belanda Gubernur Jendral telah juga mampu membuat jalan yang telah menjadi jalur utama roda perekonomian di Pulau Jawa.

Melihat dari hal tersebut diatas maka dapat dilihat bahwa salah satu tugas penting Pemimpin adalah membangun jalan yang baik. Karena dengan ketersediaan jalan yang baik maka efek nya akan sangat terasa terutama bagi roda perekonomian masyarakat.

Menutup tulisan ini ada satu cerita menarik mengenai pembangunan Jalan di Indonesia hal ini dikutip oleh salah satu mantan President Ford Motor Company didalam buku Autobiografinya, pada sekitar tahun 1960an salah satu executive Ford telah menawarkan kepada President Sukarno bahwa Ford bersedia untuk membangun jalan Bebas Hambatan di Sumatera mulai dari Banda Aceh sampai Bandar Lampung secara gratis dengan kompensasi bahwa Ford memiliki hak istimewa untuk seluruh penjualan Mobil di Sumatera selama 30 tahun, dan hal ini ditolak oleh Presiden Sukarno.

Penulis

Saduran dari berbagai sumber